Jumat, 08 Januari 2016

Standart Moneter dan Macam - macam standart moneter

BAB 1
PENDAHULUAN

1.        Latar Belakang Masalah
Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang.Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Dalam sistem ekonomi, keberadaan uang merupakan hasil inovasi besar dalam evolusi perekonomian dunia. Sebagai salah satu bagian variabel penting dalam perekonomian, maka posisi uang dipandang sangat strategis fungsinya di dalam sebuah bingkai sistem ekonomi dan sulit untuk diganti dengan variabel lain. Oleh karena itu, uang merupakan bagian suatu fungsi yang terintegrasi dalam suatu perekonomian serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem ekonomi modern.
Dalam dewasa ini, untuk membatasi peredaran uang di suatu Negara, maka pemerintah mengambil suatu kebijakan moneter yang didalamnya terdapat standar moneter. Standar moneter merupakan suatu system moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk didalamnya peraturan mengenai sifat sifat uang, pengaturan jumlah uang yang beredar (baik uang logam maupun uang kertas), ekspor impor logam-logam mulia, serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan perluasan demand deposit. Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis logam(hanya emas atau perak saja) sebagai standar moneternya, maka Negara tersebut dikatakan menganut “mono metallism standart” (standar tunggal), tetapi bila Negara tersebut mengginakan dua logam sebagai standar moneternya maka dikatakan negara tersebut menganut “bimetallism standart” (standar kembar).

2.      Rumusan Masalah
1.      Mendefenisikan Pengertian standart moneter
2.       Apa saja jenis-jenis standar moneter?
3.      Bagaimana peranan standar moneter bagi kestabilan uang ?
4.      Uang giral dalam standart moneter

3.        Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui jenis-jenis standar moneter
2.      Untuk mengetahui peranan standar moneter bagi kestabilan uang
BAB II
PEMBAHASAN

Standar Moneter dan Macam-macam Standar Moneter
A.    Pengertiam Standar Moneter

Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam ataupun kertas), ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil).

B.     JENIS – JENIS  STANDAR MONETER

Standar moneter bisa dikategorikan menjadi 2 golongan yaitu:

a.        Standart logam (Metal Standart ) atau Standar barang

Sistem moneter dimana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu barang (emas, perak, dst). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat tertentu barang yang ditentukan pemerintah. Misalnya uang Rp 15.000 nilainya harus dijamin atau setara dengan satu gram logam emas .Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
v  Standart tunggal
1.      Standart emas
2.      Standart perak
v  Standart pincang
v  Standart kembar




Ø  Standart Tunggal
Standart tunggal atau monometalisme adalah suatu sistem standart moneter yang menggunakan standart uangnya berupa satu buah logam mulia bisa emas maupun perak. Jika logam yang digunakan itu emas maka disebut stanart emas dan jika meggunakan perak disebut standart perak. Jadi baku tunggal bila hanya mengunakan satu macam logam untuk dijadikan baku moneter biasanya emas.  Dan negara yang mula – mula menggunakan standart emas adalah Inggris (1816), dan Cina memakai standart perak yang paling lama sampai tahun 1935.  Hampir semua negera yang menggunakan standart emas sampai tahun 1936.
Standart emas mulai dilepas negara – negara penganutnya sejak tahun 1925 karena timbulnya krisis ekonomi besar. Inggris melepas baku emasnya pada tahun 1931, sedangkan Prancis, Swis dan Belanda tahun 1936 dan USA tahun 1971 (Mahmud Syamduddin)
           
Kebaikan
Keburukan
1.       Monometalisme adalah sistem yang sangat sederhana.  Tidak menimbulkan kesulitan untuk mencari perbandingan yang baik antara dua logam
1.      Perubahan – perubahan produksi ( misalnya tambang emas, perak ) logam baku tersebut berpengaruh  sepenuhnya terhadap harga barang dan pengaruh itu tak berkurang dengan adanya logam lain
2.      Monometalisme memudahkan cara pembayaran internasional, jika semua negara memilih logam yang sama sebagai baku uang
2.      Adanya resiko yang besar dalam perdagangan antara negara dengan baku tunggal emas dan negara dengan baku tunggal perak, karena perbandingan antara dua logam itu tidak stabil.
3.      Memiliki nilai penuh
3.      Sangat berpengaruh pada satu jenis logam
4.      Adanya kebebasan untuk membuat dan melebur uang
4.      Jumlah logam emas dan perak terbatas
5.      Uang yang beredar dapat ditukar dengan emas dan dipakai sebagai jaminanlainya
5.      Kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti


1.      Standar emas
Suatu sistem moneter dimana suatu bangsa menyatakan kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Standar emas sudah mulai diterima sebagai system alat tukar di Negara-negara eropa pada tahun 1870, sedangkan untuk di Amerika Serikat, standar emas mulai diterima pada tahun sekitar 1879. Sistem standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang suatu Negara berdasarkan pada nilai emas. Inggris pada tahun 1821 – 1914 telah menetapkan mata uangnya, yaitu pondsterling terhadap emas dengan nilai £4,2474/oz emas. Ini artinya, pemerintah Inggris bersedia membeli emas atau menjual emas untuk satu oz dengan harga £4,2474.
Pemerintah atau Negara yang telah menetapkan mata uangnya terhadap emas harus menjaga persediaan emas yang cukup agar jual-beli emas dapat terjamin. Jika pemerintah Negara lain juga menetapkan nilai tukar uangnya berdasarkan pada emas, maka kurs antar dua mata uang dari dua Negara berbeda dapat ditentukan.
Macam-macam standar emas:
a.      The Gold Coin Standard
b.      The Gold Bullion Standard
c.       The Managed Gold Bullion Standard
d.       The Gold Exchange Standard

Aturan Dasar Dari System Standar Emas

  1. Negara yang menganut standar emas, harus menentukan harga emas dalam mata uangnya dan siap membeli atau menjual emas pada  tingkat harga yang telah ditetapkannya.
  2. Aliran impor dan ekspor emas antar Negara harus dapat dilakukan tanpa mengalami hambatan. Perdagangan bebas emas menjamin bahwa kurs pasar tidak akan menyimpang terlalu besar dari kurs paritas artayasa atau mint exchange rate.
  3. Otoritas moneter harus memegang cadangan emas dalam kaitannya dengan uang kertas yang dikeluarkannya.
Kelebihan dari standar emas:

Keburukan dari standart moneter
Diterima oleh umum
Logam emas/ perak jumlahnya terbatas
Dipakai sebagai standart internasional
Sangat tergantung pada satu jenis logam saja
Dapat menjadi sarana investasi
Kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti
Contoh Aplikasi Perhitungan Standar Emas
Pemerintah Amerika Serikat menetapkan nilai Dollar terhadap emas dengan nilai USD 20,67/oz emas dan Inggris menetapkan nilai Pondsterling pada emas dengan nilai GBP 4,2474/oz emas, maka nilai tukar Dollar Amerika terhadap Pondstering adalah:
(USD 20,67/oz emas)/(GBP 4,2474/oz emas) = USD 4,867/GBP
Ini artinya, satu Pondsterling Inggris senilai dengan 4,867 Dollar Amerika, atau untuk membeli satu Pondsterling membutuhkan 4,867 Dollar Amerika.
Dalam jangka panjang, nilai emas terhadap barang lain relative tidak berubah, sehingga stabilitas nilai uang dan kurs mata uang juga tidak berubah.Dengan menggunakan standar emas, pemerintah tidak dengan mudah dapat menambah jumlah uang beredar dalam perekonomiannya. Hal ini disebabkan suplai uang dibatasi oleh suplai emas.
            2.      Standar perak
            Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas.Standar perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar emas.
Macam-macam standar perak:
a.       The Silver Coin Standard
b.      The Silver Bullion Standard
c.       The Managed Gold Bullion Standard
d.      The Silver Exchange Standard

Ø  Standar kembar
Standart kembar adalah keadaan dimana suatu Negara mendasarkan nilai uangnya atas dua jenis logam.Negara yang menganut standar kembar, selalu memelihara nilai kesatuan mata uangnya baik dengan seberat emas tertentu maupun seberat perak tertentu.Hal seperti ini, pernah terjadi di Amerika Serikat, Netherland, Inggris, dan di Perancis.Keadaan yang demikian berjalan dalam jangka waktu yang agak lama di Perancis, yaitu dari tahun 1803 hingga tahun 1870.
Salah satu tujuan dari standar kembar adalah untuk mencegah kekurangan uang yang beredar dalam masyarakat, karena berkurangnya supali sesuatu logam di Negara yang bersangkutan.Karena hal yang demikianlah mengapa di Perancis dalam jangka waktu selama tersebut di atas ada saatnya mata uang emas atau mata uang perak yang lebih banyak dalam peredaran.
Jenis standar kembar
·         Sistem  standar   kembar  alternative
Jika nilai perbandingan emas dan perak ditetapkan menurut undang-undang dan peredaran  uang  emas  dan  uang  perak bergantian.
·         Sistem standar  kembar  parallel
Jika nilai perbandingan emas dan perak tidak lagi ditetapkan menurut undang-undang, uang  emas  dan  uang  perak  kedua-duanya beredar
Jika suatu negara hanya memakai satu jenis barang (logam) sebagai standar moneternya maka negara tersebut dikatakan menganut “monometallism standard” tetapi jika negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai standar moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut menganut “betallism standard”. Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Sistem moneter suatu
Negara dikatakan menganut standar logam kembar jika :
a)      2 logam pada suatu perbandingan tetap antara satu dengan yang lainnya dijadikan sebagai standar nilai satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak)
b)      Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga tetap. Sementara itu uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah.
c)      Segala bentuk uang kertas dari suatu negaramungkin dapat ditukarkan oleh pemegangnya kedalam bentuk uang logam/ batang logam.
            Persyaratan standar kembar
a.     Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan dua jenis logam dengan perbandingan antar satu dengan lainnya ditetapkan berdasarkan undang-undang
b.     Pemerintah bersedia membeli dan menjual emas dan perak dengan harga yang ditetapkan undang-undang
c.     Segala bentuk uang kertas dapat ditukarkan ke dalam bentuk uang logam
d.     Uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran
      Kebaikan dan keburukan standart logam
                                Kelebihan
Kekurangan
Ø   ada dua logam yang  dipergunakan sebagai  standar keuangan negara
Ø Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
Ø   Uang yang beredar dan bisa bergantian dan diatur undang-undang
Ø    Berlakunya hukum Gresham, uang logam yang bermutu rendah ada di peredaran akan terdesak dengan uang logam yang bermutu tinggi
Ø      Nilai uang tidak ditentukan oleh undang-undang, tetapi ditentukan oleh nilai yang ada di pasar
Ø   Uang logam yang bernilai tinggi susah diperoleh di peredaran
Ø t     Tiap orang dapat membuat dan melebur uang
Ø   Bila berlaku standar kembar alternatif, hanya salah satu standar logam yang berlaku

Ø  Standart Pincang
Standart pincang adalah sistem moneter yang menggunakan satu jenis logam mulia saja misalnya emas sebagai baku moneter tetapi pada saat yang sama beredar juga uang dari logam lain. Dengan demikian suatu baku moneter dikatakan baku pincang bila baku moneter yang dipakai adalah emas tetapi disamping emas pada saat yang bersamaan beredar juga uang perak atau logam yang lain sebaga alat pembayaran.

b.       Standart Kertas ( Paper Standart) atau standart Kpercayaan
Standar kepercayaan seperti telah dijelaskan di muka, bahwa standar kepercayaan merupakan sistem moneter dimana nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima uang sebagai alat pembayaran yang sah. Banyaknya negara yang sudah menganut sistem standart uang ini dengan hal ini peredaran uang tidak distandartkan atau dikaitkan pada salah satu logam. Uang kertas ini sudah diterima sebagai alat pembayaran yang sah, terutama berdasarkan atas kepercayaan masyarakat kepada badan yang mengeluarkan dan mengedarkannya. Uang kertas diedarkan oleh Bank sentral tidak dapat ditukarkan dengan sejumla logam yang ada pada bank walaupun dia tetap beredar sebagai alat pembayaran yang sah.

 Kebaikan dan Keburukan Standart Kertas
           
Kebaikan
Keburukan
§  Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.

§  Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank yang berlebihan.

§  Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas yang otomatis dapat dihindari.

§  Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan berakibat inflasi yang hebat (hiperinflasi).

§  Lebih murah untuk mencetak uang kertas dari pada uang logam.

§  Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar valuta asing sehingga dapat menghancurkan keuangan internasional, perdagangan dan investasi.



C.    Peranan Standar Moneter bagi Kestabilan Uang
Peranan standar moneter dalam kestabilan uang yaitu mengatur jumlah mata uang yang beredar (baik uang logam maupun uang kertas).Dengan adanya standar moneter dapat menstabilkan uang.Standar moneter sangat penting bagi suatu negara, jika suatu negara tidak mempunyai standar moneter maka tidak ada ketentuan yang mutlak terhadap nilai uang.Jadi setiap negara mempunyai patokan berupa standar emas atau standar perak bahkan ada suatu negara yang juga menggunakan standar emas dan perak dalam mengatur kestabilan uang.

 Peranan Standar Emas bagi Kestabilan Uang
Bentuk dari system standar emas bermacam-macam sehingga ada perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Namun secara umum dapat dilakukan bahwa suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata uangnya, dikaitkan / didasarkan atas nilai seberat emas tertentu.Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat emas batangan menjadi mata uang kertas serta menukarkan mata uangnya (yang bukan emas) dengan emas atau sebaliknya dengan perbandingan yang telah di tentukan oleh bank sentral.

Karena negara – negara lain juga mengaitkan nilai mata uangnya dengan emas, maka dapatlah diketahui perbandingan nilai mata uang mereka (kursnya). Misalnya di Amerika perbandingan dolar dengan emas adalah US$4/1 gram, sedangkan di inggris perbandingannya €1/1 gram, maka nilai tukar antara dolar dengan pondsterling adalah US$4/€1. Nilai tukar ini akan stabil jika bank sentral di kedua negara tersebut tidak mengubah perbandingan nilai mata uangnya degan emas. Stabilitas inilah yang merupakan salah satu keuntungan penggunaan sistem standar emas.
AS mengambil dolar AS dari standar emas pada tahun 1971 yang dilakukan oleh Nixon.T. Ini pada dasarnya memberikan kewenangan terbatas Federal Reserve untuk mencetak uang sebanyak yang mereka inginkan. Apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah mencetak uang Monopoli.
Jika Anda pernah bermain Monopoli, Anda mungkin menyadari (atau mungkin tidak) bahwa salah satu aturan penting dalam Monopoli adalah bahwa Bank tidak pernah bangkrut. Jika Bank kehabisan uang Monopoli, itu hanya dapat menulis angka pada selembar kertas biasa dan yang akan diterima sebagai uang "resmi" Monopoli. Ini adalah persis apa yang terjadi. Sistem uang kita berada dalam yang memungkinkan bank sentral mencetak uang dari udara tipis seperti apa Reserve lakukan, pada dasarnya apa yang dilakukan dalam permainan Monopoli. Kertas uang dan monopoli uang hanya sebanding dengan kertas ini dituliskan pada.Apa yang lebih buruk adalah dumbing down dari masyarakat mengenai kekayaan mereka.Mereka memberitahu Anda semua uang kertas Anda adalah kekayaan. Tapi elit sendiri bahkan tidak menggunakan uang kertas. Mereka tahu bahwa pada satu titik, uang kertas yang mereka miliki akan bernilai hanya kertas yang ada tertulis di. Kertas hanyalah kertas, terutama jika tidak didukung oleh emas. Mata uang elite bukanlah uang kertasMereka menggunakan apa pun yang nyata untuk stack kekayaan mereka. Aset mereka terbuat dari emas, perak, komoditas, dan propertiInilah yang sebagian besar tidak mengerti Mengapa membeli emas?" Anda akan mendengar orang bertanya, "Anda tidak bisa makan mereka!" Ironisnya cukup, negara-negara yang sekarang benar-benar memahami aturan permainan yang elit yang berkuasa telah menulis bukanlah orang yang paling kaya.Ini adalah negara-negara dari dunia ketiga, negara yang agamanya sebagian besar rakyatnya sedang memukul seluruh (terlepas dari semua itu yang menyebabkan terorisme, tapi itu topik yang lain). Salah satu negara yang rata-rata orang memahami aturan permainan adalah Indonesia. Di bawah ini dalam video Anda akan melihat bagaimana orang umum (Muslim, yang mendapatkan sebagian besar dihancurkan karena agama "kekerasan") menggunakan Dinar (emas) dan Dirham (perak) bersama dengan mata uang Indonesia, Rupiah. Dengan melakukan ini mereka benar-benar memelihara kekayaan mereka sementara penabung yang menumpuk kas kehilangan itu.  Sementara negara-negara barat banyak yang menertawakan ide untuk membeli fisik emas, orang-orang dari negara-negara dunia ketiga membuat cadangan emas mereka sama seperti para elit. Indonesia kini akan kembali ke memisahkan diri dari sistem perbankan runtuh. Dunia saat ini sedang mengalami pergeseran dari semua dana ketangan beberapa dan sementara masa adaptasi dan tanpa pikiran terus lari kepelukan para panglima perang, bangsa Indonesia memperoleh berkat seumur hidup. Indonesia sekarang membahas mengambil kekayaan dari reachability dari yang mengeksploitasi bangsa dan bukan meletakkan kembali ke tangan rakyat.

            Peranan Standar Perak bagi kestabilan Uang
Menggunakan standar perak membuat mata uang diciptakan untuk kalangan bawah masyarakat, dalam keadaan tersebut, koin tembaga meningkatkan nilai relatif, dan lebih mungkin untuk jatuh ke tangan orang biasa.Sehingga lebih mudah didapat, dan menyebar ke masyarakat bawah, agar dapat tercipta kestabilan uang di suatu negara.

Ø  Uang giral

Uang Giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat-surat berharga. Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai alat pembayaran.Di negara-negara yang telah maju perekonomiannya, banyak yang menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran.Selain karena lebih praktis, uang giral juga lebih aman dibanding uang kartal.

Contoh Uang Giral

  • Cek, yaitu perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuk untuk membayar sejumlah uang.[1]
  • Giro, yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya atau melalui pemindahbukuan.[1]
  • Kartu kredit, yaitu kartu yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar secara kontan.[1] Uang yang dikeluarkan untuk berbelanja akan dipotong langsung dari rekening tabungannya.[1]
  • Wesel pos, yaitu surat pos yang dapat digunakan untuk mengirim uang.[1]
Deposito di bank yang setiap saat dapat ditarik (dengan cek) dapat dikategrkan sebaga uang , karena :
1.      Deposito dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cara pembayarannya ini dilakukan dengan cara menulis cek , yakni transfer deposito dari si penulis / pembayar kepada si penerima pembayaran
2.      Deposito dapat dipakai sebagai alat pengumpul kekeyaan . seseorang atau suatu badan usaha dapat mewujudkan kekayaannya dalam bentuk deposito
3.      Deposito dapat dipakai sebaga alat pembayaran tertunda . seseorang atau suatu badan dapat membayar  utangnya tiap bulan dengan menulis cek atas depositonya di bank.
Karena deposito dapat memenuhi fungsi – fungsi uang muka dapat dikategorikan sebagai uang . Dan bahkan semakin maju perekonomian jenis uang giral ini proporsinya terhadap jumlah total uang beredar makin besar.

Kelebihan Menggunakan Uang Giral

  1. Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang.
  2. Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas.
  3. Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera dilapokan ke bank yang mengeluarkan cek atau bilyet giro dengan cara pemblokiran.
  4. Praktis dan aman.
  5. Jika hilang dapat dilacak kembali.
  6. Dapat berpindah tangan tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
  7. Pecahan nilainya dapat diatur sesuai keinginan.
  8. Sebagai alat pembayaran dalam jumlah yang tidak terbatas.

Kelemahan Uang Giral

  1. Tidak efektif digunakan untuk membayar dalam jumlah yang kecil.
  2. Tidak setiap orang dapat menerimanya




BAB III
PENUTUP

  Kesimpulan
Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung.Jenis – jenis standar moneter antara lain Sistem standar tunggal, Sistem standar kembar, dan Sistem standar kertas.Peranan standar moneter bagi kestabilan uang sangat penting, karena merupakan patokan bagi suatu negara untuk suatu ketentuan yang mutlak.

   Saran
Dengan adanya standar moneter di setiap negara maka diharapkan akan terciptanya suatu kestabilan perekonomian di masyarakat.






















DAFTAR PUSTAKA

Artikel, Ekonomi Moneter, http//www.imz.or.id

Nopirin,Ph.D, Ekonomi Moneter, Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta, November, 1992.
Rahardja,Prathama. Uang dan perbankan. Edisi baru, Rineka Cipta:Jakarta,1987.
Manulang, m. ekonomi moneter, ghalia Indonesia:Jakarta,1993.
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-macam-sistem-standar_6.html http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/nilai-uang.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar