BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Semua aspek
kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang
sepenuhnya oleh uang.Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak
mengenal dan menggunakan uang. Dalam sistem
ekonomi, keberadaan uang merupakan hasil inovasi besar dalam evolusi
perekonomian dunia. Sebagai salah satu bagian variabel penting dalam
perekonomian, maka posisi uang dipandang sangat strategis fungsinya di dalam
sebuah bingkai sistem ekonomi dan sulit untuk diganti dengan variabel lain.
Oleh karena itu, uang merupakan bagian suatu fungsi yang terintegrasi dalam
suatu perekonomian serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu sistem ekonomi modern.
Dalam dewasa ini, untuk membatasi peredaran uang
di suatu Negara, maka pemerintah mengambil suatu kebijakan moneter yang
didalamnya terdapat standar moneter. Standar
moneter merupakan suatu system moneter yang didasarkan atas standar nilai uang,
termasuk didalamnya peraturan mengenai sifat sifat uang, pengaturan jumlah uang
yang beredar (baik uang logam maupun uang kertas), ekspor impor logam-logam
mulia, serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan perluasan demand deposit.
Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis logam(hanya emas atau perak saja)
sebagai standar moneternya, maka Negara tersebut dikatakan menganut “mono
metallism standart” (standar tunggal), tetapi bila Negara tersebut mengginakan
dua logam sebagai standar moneternya maka dikatakan negara tersebut menganut
“bimetallism standart” (standar kembar).
2.
Rumusan Masalah
1.
Mendefenisikan Pengertian standart
moneter
2.
Apa saja
jenis-jenis standar moneter?
3.
Bagaimana peranan standar
moneter bagi kestabilan uang ?
4.
Uang giral dalam standart moneter
3.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui jenis-jenis
standar moneter
2.
Untuk mengetahui peranan
standar moneter bagi kestabilan uang
BAB II
PEMBAHASAN
Standar
Moneter dan Macam-macam Standar Moneter
A.
Pengertiam Standar Moneter
Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang
didasarkan atas standar nilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang
sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam
ataupun kertas), ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam
hubungannya dengan ekspansi demand deposit (simpanan yang setiap saat
dapat diambil).
B. JENIS –
JENIS STANDAR MONETER
Standar moneter bisa dikategorikan menjadi 2 golongan
yaitu:
a.
Standart
logam (Metal Standart ) atau Standar barang
Sistem
moneter dimana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu
barang (emas, perak, dst). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan
seberat tertentu barang yang ditentukan pemerintah. Misalnya uang Rp 15.000
nilainya harus dijamin atau setara dengan satu gram logam emas .Standar barang
ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
v
Standart tunggal
1.
Standart emas
2.
Standart perak
v
Standart pincang
v
Standart kembar
Ø
Standart Tunggal
Standart
tunggal atau monometalisme adalah suatu sistem standart moneter yang
menggunakan standart uangnya berupa satu buah logam mulia bisa emas maupun
perak. Jika logam yang digunakan itu emas maka disebut stanart emas dan jika
meggunakan perak disebut standart perak. Jadi baku tunggal bila hanya
mengunakan satu macam logam untuk dijadikan baku moneter biasanya emas. Dan negara yang mula – mula menggunakan
standart emas adalah Inggris (1816), dan Cina memakai standart perak yang
paling lama sampai tahun 1935. Hampir
semua negera yang menggunakan standart emas sampai tahun 1936.
Standart
emas mulai dilepas negara – negara penganutnya sejak tahun 1925 karena
timbulnya krisis ekonomi besar. Inggris melepas baku emasnya pada tahun 1931,
sedangkan Prancis, Swis dan Belanda tahun 1936 dan USA tahun 1971 (Mahmud
Syamduddin)
Kebaikan
|
Keburukan
|
1.
Monometalisme adalah sistem yang sangat
sederhana. Tidak menimbulkan kesulitan
untuk mencari perbandingan yang baik antara dua logam
|
1. Perubahan
– perubahan produksi ( misalnya tambang emas, perak ) logam baku tersebut
berpengaruh sepenuhnya terhadap harga
barang dan pengaruh itu tak berkurang dengan adanya logam lain
|
2.
Monometalisme memudahkan cara pembayaran
internasional, jika semua negara memilih logam yang sama sebagai baku uang
|
2.
Adanya resiko yang besar dalam
perdagangan antara negara dengan baku tunggal emas dan negara dengan baku
tunggal perak, karena perbandingan antara dua logam itu tidak stabil.
|
3.
Memiliki nilai penuh
|
3.
Sangat berpengaruh pada satu jenis
logam
|
4.
Adanya kebebasan untuk membuat dan
melebur uang
|
4.
Jumlah logam emas dan perak
terbatas
|
5.
Uang yang
beredar dapat ditukar dengan emas dan dipakai sebagai jaminanlainya
|
5.
Kesulitan
dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti
|
1. Standar emas
Suatu sistem moneter dimana suatu bangsa menyatakan
kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang
pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa
batas. Standar emas sudah mulai diterima
sebagai system alat tukar di Negara-negara eropa pada tahun 1870, sedangkan
untuk di Amerika Serikat, standar emas mulai diterima pada tahun sekitar 1879.
Sistem standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang suatu Negara
berdasarkan pada nilai emas. Inggris pada tahun 1821 – 1914 telah menetapkan
mata uangnya, yaitu pondsterling terhadap emas dengan nilai £4,2474/oz emas.
Ini artinya, pemerintah Inggris bersedia membeli emas atau menjual emas untuk
satu oz dengan harga £4,2474.
Pemerintah atau Negara yang telah
menetapkan mata uangnya terhadap emas harus menjaga persediaan emas yang cukup
agar jual-beli emas dapat terjamin. Jika pemerintah Negara lain juga menetapkan
nilai tukar uangnya berdasarkan pada emas, maka kurs antar dua mata uang dari
dua Negara berbeda dapat ditentukan.
Macam-macam standar emas:
a. The
Gold Coin Standard
b.
The Gold Bullion Standard
c.
The Managed Gold Bullion Standard
d.
The Gold Exchange Standard
Aturan Dasar Dari System Standar Emas
- Negara yang menganut standar emas,
harus menentukan harga emas dalam mata uangnya dan siap membeli atau menjual
emas pada tingkat harga yang telah ditetapkannya.
- Aliran impor dan ekspor emas antar
Negara harus dapat dilakukan tanpa mengalami hambatan. Perdagangan bebas
emas menjamin bahwa kurs pasar tidak akan menyimpang terlalu besar dari
kurs paritas artayasa atau mint exchange rate.
- Otoritas moneter harus memegang
cadangan emas dalam kaitannya dengan uang kertas yang dikeluarkannya.
Kelebihan dari standar emas:
|
Keburukan dari standart moneter
|
Diterima oleh umum
|
Logam emas/ perak jumlahnya terbatas
|
Dipakai sebagai standart internasional
|
Sangat tergantung pada satu jenis logam saja
|
Dapat menjadi sarana investasi
|
Kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar
secara pasti
|
Contoh Aplikasi Perhitungan Standar Emas
Pemerintah
Amerika Serikat menetapkan nilai Dollar terhadap emas dengan nilai USD 20,67/oz
emas dan Inggris menetapkan nilai Pondsterling pada emas dengan nilai GBP
4,2474/oz emas, maka nilai tukar Dollar Amerika terhadap Pondstering adalah:
(USD
20,67/oz emas)/(GBP 4,2474/oz emas) = USD 4,867/GBP
Ini
artinya, satu Pondsterling Inggris senilai dengan 4,867 Dollar Amerika, atau
untuk membeli satu Pondsterling membutuhkan 4,867 Dollar Amerika.
Dalam
jangka panjang, nilai emas terhadap barang lain relative tidak berubah,
sehingga stabilitas nilai uang dan kurs mata uang juga tidak berubah.Dengan
menggunakan standar emas, pemerintah tidak dengan mudah dapat menambah jumlah
uang beredar dalam perekonomiannya. Hal ini disebabkan suplai uang dibatasi
oleh suplai emas.
2.
Standar perak
Standar perak adalah suatu sistem
standar moneter di mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan harga
yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa
batas.Standar perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar
emas.
Macam-macam standar perak:
a.
The Silver Coin Standard
b.
The Silver Bullion Standard
c.
The Managed Gold Bullion Standard
d.
The Silver Exchange Standard
Ø
Standar
kembar
Standart kembar adalah keadaan dimana suatu Negara mendasarkan nilai uangnya atas dua jenis
logam.Negara yang menganut standar kembar, selalu memelihara nilai kesatuan
mata uangnya baik dengan seberat emas tertentu maupun seberat perak
tertentu.Hal seperti ini, pernah terjadi di Amerika Serikat, Netherland,
Inggris, dan di Perancis.Keadaan yang demikian berjalan dalam jangka waktu yang
agak lama di Perancis, yaitu dari tahun 1803 hingga tahun 1870.
Salah satu tujuan dari standar
kembar adalah untuk mencegah kekurangan uang yang beredar dalam masyarakat,
karena berkurangnya supali sesuatu logam di Negara yang bersangkutan.Karena hal
yang demikianlah mengapa di Perancis dalam jangka waktu selama tersebut di atas
ada saatnya mata uang emas atau mata uang perak yang lebih banyak dalam
peredaran.
Jenis standar kembar
·
Sistem standar
kembar alternative
Jika nilai perbandingan emas dan perak
ditetapkan menurut undang-undang dan peredaran uang emas
dan uang perak bergantian.
·
Sistem standar kembar
parallel
Jika nilai perbandingan emas dan perak tidak lagi ditetapkan menurut
undang-undang, uang emas dan uang
perak kedua-duanya beredar
Jika suatu negara hanya memakai satu jenis barang (logam) sebagai standar
moneternya maka negara tersebut dikatakan menganut “monometallism standard”
tetapi jika negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai standar
moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut menganut “betallism standard”. Standar
kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar
nilai mata uangnya. Sistem moneter suatu
Negara dikatakan menganut standar logam kembar jika :
a)
2 logam pada suatu perbandingan tetap antara satu dengan yang lainnya dijadikan
sebagai standar nilai satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak)
b)
Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga tetap. Sementara
itu uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah.
c)
Segala bentuk uang kertas dari suatu negaramungkin dapat ditukarkan oleh
pemegangnya kedalam bentuk uang logam/ batang logam.
Persyaratan standar kembar
a. Nilai
satu-satuan uang dikaitkan dengan dua jenis logam dengan perbandingan antar
satu dengan lainnya ditetapkan berdasarkan undang-undang
b. Pemerintah
bersedia membeli dan menjual emas dan perak dengan harga yang ditetapkan
undang-undang
c. Segala
bentuk uang kertas dapat ditukarkan ke dalam bentuk uang logam
d. Uang
emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran
Kebaikan dan keburukan standart logam
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Ø ada dua
logam yang dipergunakan sebagai standar
keuangan negara
|
Ø Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
|
Ø Uang yang
beredar dan bisa bergantian dan diatur undang-undang
|
Ø Berlakunya
hukum Gresham, uang logam yang bermutu rendah ada di peredaran akan terdesak
dengan uang logam yang bermutu tinggi
|
Ø Nilai
uang tidak ditentukan oleh undang-undang, tetapi ditentukan oleh nilai yang
ada di pasar
|
Ø Uang logam
yang bernilai tinggi susah diperoleh di peredaran
|
Ø t Tiap
orang dapat membuat dan melebur uang
|
Ø Bila
berlaku standar kembar alternatif, hanya salah satu standar logam yang
berlaku
|
Ø Standart Pincang
Standart
pincang adalah sistem moneter yang menggunakan satu jenis logam mulia saja
misalnya emas sebagai baku moneter tetapi pada saat yang sama beredar juga uang
dari logam lain. Dengan demikian suatu baku moneter dikatakan baku pincang bila
baku moneter yang dipakai adalah emas tetapi disamping emas pada saat yang
bersamaan beredar juga uang perak atau logam yang lain sebaga alat pembayaran.
b. Standart Kertas ( Paper Standart)
atau standart Kpercayaan
Standar kepercayaan seperti telah
dijelaskan di muka, bahwa standar kepercayaan merupakan sistem moneter dimana
nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang, tetapi kepercayaan
masyarakat dapat menerima uang sebagai alat pembayaran yang sah. Banyaknya
negara yang sudah menganut sistem standart uang ini dengan hal ini peredaran
uang tidak distandartkan atau dikaitkan pada salah satu logam. Uang kertas ini
sudah diterima sebagai alat pembayaran yang sah, terutama berdasarkan atas
kepercayaan masyarakat kepada badan yang mengeluarkan dan mengedarkannya. Uang
kertas diedarkan oleh Bank sentral tidak dapat ditukarkan dengan sejumla logam
yang ada pada bank walaupun dia tetap beredar sebagai alat pembayaran yang sah.
Kebaikan dan Keburukan Standart Kertas
Kebaikan
|
Keburukan
|
§ Terlepasnya
dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan
uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.
|
§ Tidak
dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan
kredit bank yang berlebihan.
|
§ Akibat
yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas yang otomatis dapat
dihindari.
|
§ Pencetakan
uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan berakibat inflasi yang hebat
(hiperinflasi).
|
§
Lebih murah untuk mencetak uang
kertas dari pada uang logam.
|
§
Dapat mengakibatkan fluktuasi
harga atau nilai tukar valuta asing sehingga dapat menghancurkan keuangan
internasional, perdagangan dan investasi.
|
C.
Peranan Standar Moneter bagi Kestabilan Uang
Peranan
standar moneter dalam kestabilan uang yaitu mengatur jumlah mata uang yang
beredar (baik uang logam maupun uang kertas).Dengan adanya standar moneter
dapat menstabilkan uang.Standar moneter sangat penting bagi suatu negara, jika
suatu negara tidak mempunyai standar moneter maka tidak ada ketentuan yang
mutlak terhadap nilai uang.Jadi setiap negara mempunyai patokan berupa standar emas
atau standar perak bahkan ada suatu negara yang juga menggunakan standar emas
dan perak dalam mengatur kestabilan uang.
Peranan
Standar Emas bagi Kestabilan Uang
Bentuk dari
system standar emas bermacam-macam sehingga ada perbedaan antara satu negara
dengan negara lain. Namun secara umum dapat dilakukan bahwa suatu negara
memakai sistem standar emas apabila nilai mata uangnya, dikaitkan / didasarkan
atas nilai seberat emas tertentu.Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas
atau membuat emas batangan menjadi mata uang kertas serta menukarkan mata
uangnya (yang bukan emas) dengan emas atau sebaliknya dengan perbandingan yang
telah di tentukan oleh bank sentral.
Karena negara – negara lain juga mengaitkan
nilai mata uangnya dengan emas, maka dapatlah diketahui perbandingan nilai mata
uang mereka (kursnya). Misalnya di Amerika perbandingan dolar dengan emas
adalah US$4/1 gram, sedangkan di inggris perbandingannya €1/1 gram, maka nilai
tukar antara dolar dengan pondsterling adalah US$4/€1. Nilai tukar ini akan
stabil jika bank sentral di kedua negara tersebut tidak mengubah perbandingan
nilai mata uangnya degan emas. Stabilitas inilah yang merupakan salah satu
keuntungan penggunaan sistem standar emas.
AS mengambil dolar AS dari standar emas pada
tahun 1971 yang dilakukan oleh Nixon.T. Ini pada dasarnya memberikan kewenangan
terbatas Federal Reserve untuk mencetak uang sebanyak yang mereka inginkan. Apa
yang mereka lakukan sebenarnya adalah mencetak uang Monopoli.
Jika Anda pernah bermain Monopoli, Anda mungkin menyadari (atau mungkin
tidak) bahwa salah satu aturan penting dalam Monopoli adalah bahwa Bank tidak
pernah bangkrut. Jika Bank kehabisan uang Monopoli, itu hanya dapat menulis
angka pada selembar kertas biasa dan yang akan diterima sebagai uang
"resmi" Monopoli. Ini adalah persis apa yang terjadi. Sistem uang
kita berada dalam yang memungkinkan bank sentral mencetak uang dari udara tipis
seperti apa Reserve lakukan, pada dasarnya apa yang dilakukan dalam permainan
Monopoli. Kertas uang dan monopoli uang hanya sebanding dengan kertas ini
dituliskan pada.Apa yang lebih buruk adalah dumbing down dari masyarakat
mengenai kekayaan mereka.Mereka memberitahu Anda semua uang kertas Anda adalah
kekayaan. Tapi elit sendiri bahkan tidak menggunakan uang kertas. Mereka tahu
bahwa pada satu titik, uang kertas yang mereka miliki akan bernilai hanya
kertas yang ada tertulis di. Kertas hanyalah kertas, terutama jika tidak didukung
oleh emas. Mata uang elite bukanlah uang kertasMereka menggunakan apa pun yang
nyata untuk stack kekayaan mereka. Aset mereka terbuat dari emas, perak,
komoditas, dan propertiInilah yang sebagian besar tidak mengerti Mengapa
membeli emas?" Anda akan mendengar orang bertanya, "Anda tidak bisa
makan mereka!" Ironisnya cukup, negara-negara yang sekarang benar-benar
memahami aturan permainan yang elit yang berkuasa telah menulis bukanlah orang
yang paling kaya.Ini adalah negara-negara dari dunia ketiga, negara yang
agamanya sebagian besar rakyatnya sedang memukul seluruh (terlepas dari semua
itu yang menyebabkan terorisme, tapi itu topik yang lain). Salah satu negara
yang rata-rata orang memahami aturan permainan adalah Indonesia. Di bawah ini
dalam video Anda akan melihat bagaimana orang umum (Muslim, yang mendapatkan
sebagian besar dihancurkan karena agama "kekerasan") menggunakan
Dinar (emas) dan Dirham (perak) bersama dengan mata uang Indonesia, Rupiah.
Dengan melakukan ini mereka benar-benar memelihara kekayaan mereka sementara
penabung yang menumpuk kas kehilangan itu.
Sementara negara-negara barat banyak yang menertawakan ide untuk membeli
fisik emas, orang-orang dari negara-negara dunia ketiga membuat cadangan emas
mereka sama seperti para elit. Indonesia kini akan kembali ke memisahkan diri
dari sistem perbankan runtuh. Dunia saat ini sedang mengalami
pergeseran dari semua dana ketangan beberapa dan sementara masa adaptasi dan
tanpa pikiran terus lari kepelukan para panglima perang, bangsa Indonesia memperoleh
berkat seumur hidup. Indonesia sekarang membahas
mengambil kekayaan dari reachability dari yang mengeksploitasi bangsa dan bukan
meletakkan kembali ke tangan rakyat.
Peranan Standar Perak bagi kestabilan Uang
Menggunakan standar perak membuat mata uang diciptakan untuk kalangan bawah
masyarakat, dalam keadaan tersebut, koin tembaga meningkatkan nilai relatif,
dan lebih mungkin untuk jatuh ke tangan orang biasa.Sehingga lebih mudah
didapat, dan menyebar ke masyarakat bawah, agar dapat tercipta kestabilan uang
di suatu negara.
Ø Uang giral
Uang Giral adalah uang yang
dikeluarkan oleh bank
umum berupa surat-surat berharga. Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai
sebagai alat pembayaran.Di negara-negara yang telah maju perekonomiannya,
banyak yang menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran.Selain karena lebih praktis,
uang giral juga lebih aman dibanding uang kartal.
Contoh Uang Giral
- Cek,
yaitu perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuk untuk
membayar sejumlah uang.[1]
- Giro,
yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya atau melalui
pemindahbukuan.[1]
- Kartu
kredit, yaitu kartu yang dikeluarkan
oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar
secara kontan.[1]
Uang yang dikeluarkan untuk berbelanja akan dipotong langsung dari
rekening tabungannya.[1]
- Wesel pos,
yaitu surat pos yang dapat digunakan untuk mengirim uang.[1]
Deposito
di bank yang setiap saat dapat ditarik (dengan cek) dapat dikategrkan sebaga
uang , karena :
1.
Deposito dapat digunakan sebagai
alat pembayaran. Cara pembayarannya ini dilakukan dengan cara menulis cek ,
yakni transfer deposito dari si penulis / pembayar kepada si penerima
pembayaran
2.
Deposito dapat dipakai sebagai
alat pengumpul kekeyaan . seseorang atau suatu badan usaha dapat mewujudkan
kekayaannya dalam bentuk deposito
3.
Deposito dapat dipakai sebaga alat
pembayaran tertunda . seseorang atau suatu badan dapat membayar utangnya tiap bulan dengan menulis cek atas
depositonya di bank.
Karena deposito dapat memenuhi fungsi – fungsi uang muka
dapat dikategorikan sebagai uang . Dan bahkan semakin maju perekonomian jenis
uang giral ini proporsinya terhadap jumlah total uang beredar makin besar.
Kelebihan Menggunakan Uang Giral
- Memudahkan pembayaran karena tidak
perlu menghitung uang.
- Alat pembayaran yang dapat diterima
untuk jumlah yang tidak terbatas.
- Lebih aman karena risiko uang
hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera dilapokan ke bank yang
mengeluarkan cek atau bilyet
giro
dengan cara pemblokiran.
- Praktis
dan aman.
- Jika hilang dapat dilacak kembali.
- Dapat berpindah tangan tanpa
mengeluarkan biaya yang besar.
- Pecahan nilainya dapat diatur
sesuai keinginan.
- Sebagai alat pembayaran dalam
jumlah yang tidak terbatas.
Kelemahan Uang Giral
- Tidak efektif digunakan untuk
membayar dalam jumlah yang kecil.
- Tidak setiap orang dapat
menerimanya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau
nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat
kesatuan hitung.Jenis – jenis standar moneter antara lain Sistem standar
tunggal, Sistem standar kembar, dan Sistem standar kertas.Peranan standar
moneter bagi kestabilan uang sangat penting, karena merupakan patokan bagi
suatu negara untuk suatu ketentuan yang mutlak.
Saran
Dengan adanya standar moneter di setiap negara maka diharapkan akan
terciptanya suatu kestabilan perekonomian di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel, Ekonomi Moneter, http//www.imz.or.id
Nopirin,Ph.D, Ekonomi Moneter, Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta,
November, 1992.
Rahardja,Prathama.
Uang dan perbankan. Edisi baru, Rineka Cipta:Jakarta,1987.
Manulang, m.
ekonomi moneter, ghalia Indonesia:Jakarta,1993.
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-macam-sistem-standar_6.html http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/nilai-uang.html